Kearifan
Lokal Kota Purwodadi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu :
Sri Martini
Oleh
:
Titis
Antika Sari
2101412003
MKU/MKDK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PRAKATA
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul ”Kearifan Lokal Kota Purwodadi” ini membahas mengenai segala
sesuatu yang ada dalam keberagaman kearifan lokal yang ada di kota Purwodadi
sebagai wujud banyaknya lingkungan hidup yang ada disekeliling kita termasuk
didalamnya terdapat kuliner, kebudayaan, potensi daerah dan lain-lain. Dalam
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan pihak-pihak tersebut. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita.
Semarang,
September 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
PRAKATA..............................................................................................................
i
DAFTAR
ISI..........................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang................................................................................................
1
1.2 Tujuan..............................................................................................................
1
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Kuliner.............................................................................................................
2
2.2
Kebudayaan.....................................................................................................
2
2.3
Bledug Kuwu...................................................................................................
3
2.4
Waduk Kedung Ombo....................................................................................
3
2.5
Api Abadi Merapen.........................................................................................
4
2.6
Sendang Keongan............................................................................................
4
2.7
Kentrung..........................................................................................................
5
BAB
III PENUTUP
3.1
Simpulan..........................................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten
Grobongan dengan Ibukotanya Purwodadi dengan luas wilayah 1.975,85 km². Secara
geografis diapit oleh dua pegunungan kapur yaitu pegunungan Kendaneng bagian
selatan dan pegunungan Kapur utara dibagian utara. Batas wilayah sebelah timur
Kabupaten Blora, sebelah barat Kabupaten Semarang dan Kabupaten demnak, sebelah
selatan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Ngawi, disebelah
utara Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati.
Kabupaten
Grobongan dikenal dengan keajaiban alamnya, potensi wisata yang ada antara
lainya Wisata alam : Api Abadi Mrapen, Bleduk Kuwu, Sendang Kenyongan, Wisata
Buatan : Waduk Kedung Ombo, kuliner yang menjadi khas Purwodadi adalah Lemi
Yuyu dan Swike, tidak tertinggal pula kebudayaan yang dilakukan setiap tahunnya
menjelang bulan suro adalah bende becak dan alat musik Purwodadi yaitu :
Kentrung. Bagaimanakah keterangan lengkapnya, makalah ini akan mengupas tuntas
mengenai kearifan lokal yang ada di kota Purwodadi.
1.2 Tujuan
1.2.1
Memahami berbagai macam kearifan lokal
yang ada dikota Purwodadi
1.2.2
Mengerti asal usul kearifan lokal yang
ada
1.2.3
Mengetahui potensi yang ada apabila
pemanfaatannya berkelanjutan
1.3 Rumusan masalah
1.3.1
Memahami berbagai macam kearifan lokal
yang ada dikota Purwodadi
1.3.2
Mengerti asal usul kearifan lokal yang
ada
1.3.3
Mengetahui potensi yang ada apabila
pemanfaatannya berkelanjutan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kuliner
Kuliner
yang terkenal di kota Purwodadi adalah “Swike”, makanan ini terbuat dari daging
katak yang diolah dengan resep khusus dengan
sajian secara goreng dan kuah. Haram memang dalam ajaran islam tetapi
kebanyakan orang mengabaikan itu, karena makanan ini telah mendarah daging
dikalangan masyarakat. Mengikat juga pada pengunjung yang mencicipi masakan
ini. Yang sekarang ini dimodifikasi dengan menggunakan daging ayam jawa, dan
sapi. Tetapi keduanya tidak kalah enaknya, yang menjadi makanan khas Purwodadi.
Makanan yang tidak kalah menariknya
adalah “Lemi Yuyu”, karena daerah Purwodadi terkenal dengan bertani
disawah. sehingga masyarakat
memanfaatkan biota sawah yang ada, karena biota satu ini merusak tanaman padi.
Biota ini kerap disapa “yuyu” yaitu jenis kepiting sawah yang berukuran kecil
dibandingkan dengan kepiting tembakau. Kami mengolah “yuyu” sebagai pelengkap
nasi jagung, jadi apabila teman teman berkunjung ke Purwodadi tidak seru jika
tidak mencoba “Swike dan Lemi Yuyu”.
2.2 Kebudayaan
Masyarakat
Purwodadi tentunya sudah tidak asing dengan “Bende Becak”, Siraman Bende Becak,
upacara pemandian sebuah pusaka terwujud bende peninggalan dari kerajaan Demak,
yang dilakukan satu tahun sekali pada hari Jum’at Pon atau Jum’at Pahing bulan
Sapar di Dusun Pasiraman, Desa Kathekan, Kec. Brati, Purwodadi Gobogan. Dan
dalam serangkaian siraman terdapat tari “Tayub” sejenis tarian gaul yang pada
awalnya sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
2.3 Bledug
Kuwu
Salah satu tempat yang menjadi kebanggaan kota Purwodadi, adalah “Bledug
Kuwu”, obyek ini
memiliki keunikan tersendiri dari sekitar arena adanya keajaiban alam berupa
letupan-letupan lumpur panas yang airnya mengandung garam. Air yang mengandung
garam tersebut oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk membuat garam dan
dikerjakan secara tradisional, hal tersebut menjadi sebuah atraksi wisata yang
menarik. Letupan lumpur tersebut terjadi setiap saat dan berpindah-pindah
tempatnya disertai asap putih dan bersuara mirip dengan deburan ombak. Konon
menerut cerita rakyat, keanehan cerita rakyat, keanehan itu disebabkan adanya
lubang yang menhubungkan tempat itu dengan laut selatan. Lubang itu sendiri
menjadi perjalanan Joko Linglung dari Laut selatan menuju kerajaan Medang Kamolang.
Letupan ini tingginya bisa mencapai 2 m, terletak di Desa Kuwu ±28 Km dari Kota
Purwodadi kearah selatan. Apabila dikembangkan tempat ini dapat dijadikan lahan
garam dalam artian dapat dijadikan sumber mata pencaharian warga Purwodadi.
2.4 Waduk Kedung Ombo
Merupakan
obyek wisata Tirta, terletak di Desa Rambat, Kec.Geyer, berjarak ±29km dari
Kota Purwodadi kearah selatan, obyek wisata ini akan dikembangkan menjadi
wisata tirta, budaya dan argowisata. Pada hari libur tempat ini akan ramai
dikunjungi wisatawan. Tempat ini adalah “Waduk Kedung Ombo”, waduk yang berarti
wadah tampungan air, kedung yang airtinya lubuk atau cekungan besar, dan ombo
yang arti luas. Jadi waduk kedung ombo ialah tampungan air yang dalam dan luas.
Waduk ini merupakan waduk buatan yang sengaja dibuat untuk irigasi persawahn di
daerah Purwodadi, waduk ini merupakan aliran kecil dari Bengawan Solo dan
sebagaian hasil dari tadah hujan. Apabila waduk ini dikembangkan maka
berpotensi untuk PLTA atau pembangkit Listrik tenaga air. Tetapi pemerintah
daerah masih fokus pada irigasi dan objek wisata. Karena kemajuan waduk kedung
ombo dari tahun ke tahun semakin terlihat, ditahun 2013 ini dibangun arena bermain
untuk anak-anak, warung terapung, dan kebun binatang mini. Yang gunanya
disamping untuk objek wisata disana dapat melestarikan keanekaragaman hayati.
2.5 Api
Abadi Merapen
Merupakan
keanehan alam, yaitu pesona yang timbul dari keluarnya api dalam tanah yang
tidak pernah padam walaupun turun hujan. Dari tempat ini pula diambil api untuk
menyalaan obor dalam kegiatan Pesta Olah Raga Nasional PON maupun untuk upacara
hari Waisak. Api Abadi Mrapen ini terletak di Desa Manggarmas , Kec Godong,
ditepi jalan raya Purwodadi – Semarang berjarak sekitar 26 km dari Kota
Purwodadi. Namun karena kurang perawatan dan karena kemarau panjang, api abadi
merapen ini menyala redup.
2.6 Sendang
Keongan
Beralih kedaerah selatan, terdapat
sendang Keongan. Sendang keongan terletak di Dsn. Keongan, Desa Penganten,
Kecamatan Klambu, Purwodadi Grobogan. Sendang ini dijadikan pengairan atau PAM
desa sekitar, airnya jernih dan apabila mata memandang pasti berkeinginan untuk
mandi. Disamping sebagai pengairan warga sekitar, setiap malam satu suro
Sendang Keongan dijadikan tempat ngumbah
gaman (mencuci benda pusaka), dan mandi besar bagi mereka yang mempunyai
kepercayaan yang mistis. Anggapan mereka bawasannya mandi tengah malam dibulan
satu suro akan membuat diri awet muda.
2.7
Kentrung
Kearifan
lokal yang satu ini dapat dijumpai disetiap tahunnya, yaitu untuk merayakan
pesta panen raya yang tidak lain adalah panen padi. Karena senangnya warga akan
hasil panen yang melimpah. Maka masyarakat Purwodadi kerap kali bersuka cita dengan
menabuh kentrung bersama – sama. Asal mula kentrung adalah daerah Blora.
Bentuknya seperti Tanjidor terdapat tatakan bulat dilapisi kulit kerbau atau kambing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kearifan
lokal merupakan sejumlah kekayaan daerah yang tidak terdapat didaerah lain.
Kearifan lokal dapat lestari apabila masyarakat merawatnya dengan sungguh
sungguh. Dan menerapkan sembilan prinsip pendidikan lingkungna hidup, seperti
halnya kita sebagai generasi bangsa yang harus nguri nguri budaya kita.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar 2.1 kuliner “swike”
|
Gambar 2.2 kuliner “lemi yuyu”
|
Gambar
2.4 Waduk Kedung Ombo
|
Gambar
2.5 Api Abadi Merapen
|
Gambar
2.6 sendang Keongan
|